ASAL USUL DESA KALIGONDANG, Purbalingga

smp negeri 2 kaligondang

Kaligondang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 8,9 Km dari ibu kota Kabupaten Purbalingga. 

Pusat pemerintahannya terletak di desa Kaligondang. Mempunyai Luas wilayah 50, 54 km² dan Kepadatan 1186 jiwa/km²

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara Kecamatan Mrebet, Kecamatan Karanganyar, 
                Kecamatan Kertanegara dan 
                Kecamatan Karangmoncol
Timur Kecamatan Pengadegan
Selatan Kecamatan Kejobong dan Kecamatan Bukateja
Barat Kecamatan Purbalingga dan 
                Kecamatan Bojongsari

Asal Usul Kaligondang

Perang diponegoro sangat luas pengaruhnya khususnya di Jawa Tengah. Kegigihan dan kepiwaian Diponegoro dalam memimpin perang sangat ditakuti pihak Belanda, termasuk di daerah Purbalingga. Perang melawan Belanda yang dipimpin oleh tentara Diponegoro dan lebih khusus di Kaligondang dipimpin oleh adipati Sulanjari yang terjadi sekitar tahun 1826. 

Adipati Sulanjari dengan gigih mengadakan perlawanan terhadap tentara colonial belanda dengan menggunakan senjata tradisional dan dengan menggunakan strtegi perang gerilya. Perang yang dipimpin oleh Adipati Sulanjari menjadi bulan bulanan (terdesak). 

Karena Belanda dibuat tidak nyaman oleh tentara Diponegoro, sehingga kemanapun larinya akan dikejar. Dalam peperangan yang sangat sengit di Kaligondanag antara Belanda dengan tentara Diponegoro yang dipimpin oleh adipati Sulanjari banyak membawa korban di pihak adipati Sulanjari. 

Dimana peristiwa itu membawa sejarah Kaligondang yaitu saat tentara adipati sulanjari dikejar oleh Belanda yang lari ke selatan dan tentara Adipati Sulanjari banyak yang terjatuh di sungai kecil dan dapat ditangkap oleh Belanda dan satu orang mati terbunuh oleh tentara belanda dengan ditusuk pisau bagian leher depan (jawa : gondang).

Tempat terjadinya peristiwa tersebut oleh masyarakat diabadikan sebagai asal mula nama Desa Kaligondang, yaitu tentara Diponegoro yang ditangkap di sungai kemudian ditusuk di leher bagian depan, (gondang bahasa Jawa) sungai (kali bahasa Jawa), sehingga menjadi satu kesimpulan Kaligondang.

Tentara Adipati Sulanjari yang telah ditusuk berhasil lari tunggang langgang ke arah barat dengan darah masih bercucuran/ bercak – bercak darah melewati sebuah dusun sehingga dusun tersebut dinamakan Brecek dan terus lari ke arah barat lagi dan sampai di suatu pedukuhan dengan darah mengalir deras (jawa : mlopor – mlopor) lalu daerah tersebut dinamai desa Sempor yang akhirnya tentara lari ke sungai klawing dan gugur.

Hanya Manusia Biasa yang ingin berbagi ilmu. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih

Post a Comment